![]() |
Iustrasi Pendidikan Anak |
Seperti diketahui, mainan berbasis teknologi atau aktivitas bercengkrama dengan gawai (gadget ) menjadi pilihan utama si buah hati untuk menghabiskan waktu luangnya. Padahal permainan tradisional seperti petak umpet, lompat tali, gobak sodor, taplak gunung, gangsing, kelereng terbukti paling baik dan lengkap untuk menstimulasi perkembangan fisik dan mental anak.
Jika tak dilestarikan, permainan tradisional bakal terancam punah dan menghilang dari masyarakat. Saat ini permainan tradisional diketahui berjumlah sekitar 2.500 jenis yang persebarannya meliputi seluruh Nusantara.
Satiti Shakuntala, sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), mengutarakan, perkembangan teknologi yang semakin maju di dunia memang tak bisa dihindarkan. Hal itu yang membuat permainan berbasis teknologi dan alat canggih makin banyak dirancang.
Selain itu, menurut dia, persoalan keamanan lingkungan terkait dengan maraknya kejadian kejahatan se per ti penculikan anak membuat orang tua makin khawatir membiarkan anaknya bermain di luar. “Orang tua sekarang makin protect karena banyaknya kejadian penculikan, lingkungan jadi kurang aman.
Sumber - https://nasional.sindonews.com/read/1325952/144/pentingnya-agen-sosialisasi-untuk-lestarikan-mainan-tradisional-1532845992